TUGAS MATA KULIAH ETIKA DAN NILAI LINGKUNGAN
JEJAK
EKOLOGI
![Bina Husada](file:///C:%5CUsers%5CHp%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image002.jpg)
Oleh :
NAMA
NPM
DOSEN
|
:
:
:
|
Dr.
Asri Wijayanti
13.13101.10.09
Prof.
Supli Effendi Rahim, PhD, M.Sc
|
PROGRAM
PASCA SARJANA STIK BINA HUSADA PALEMBANG
PEMINATAN
KESEHATAN REPRODUKSI
TAHUN
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Krisis
lingkungan hidup yang kita alami dewasa ini tidak hanya akibat dari meledaknya
populasi dan perkembangan teknologi eksploitasi, tetapi secara mendasar
bersumber pada kesalahan fundamental-filosofis dalam pemahaman atau cara
pandang manusia mengenai dirinya, alam, dan tempat manusia di dalam keseluruhan
ekosistem. Kesalahan cara pandang ini bersumber dari etika antroposentrisme,
yang memandang manusia sebagai pusat dari alam semesta, bahwa hanya manusia
yang mempunyai nilai, sementara alam dan segala isinya sekadar alat bagi
pemuasan kepentingan dan kebutuhan hidup manusia.
Bertolak dari kondisi tersebut, menekankan perlunya suatu etika baru
yang tidak hanya berlaku untuk interaksi antarmanusia, tetapi juga interaksi
manusia dengan semua kehidupan di bumi. Suatu etika yang yang memandang alam
sebagai bernilai pada dirinya sendiri dan pantas diperlakukan secara bermoral.
Dengan etika baru ini, manusia dituntut untuk menjaga dan melindungi alam
beserta segala isinya. Alam dan seluruh isinya tidak sekadar bernilai
instrumental-ekonomis untuk dieksploitasi bagi kepentingan manusia.
Menghitung jejak
ekologi perseorangan bertujuan untuk
memperkirakan berapa banyak atau berapa besar produktivitas biologik lahan yang
ada di bumi dan air yang dibutuhkan untuk mendukung gaya hidup orang masing-masing. Perhitungan
meliputi delapan kategoris yang mewakili beberapa cara manusia menggunakan alam
setiap hari. Perhitungan yang sering
dijelaskan bukan survei yang ilmiah, tapi memberikan perkiraan yang baik
yang berimplikasi pada gaya hidup sesorang.
Analisis
gaya hidup yang lebih teliti meliputi beberapa kenyataan yang seringkali
meningkat atau bertambah ukurannya salah satunya menggunakan jejak ekologi
(ecological footprint). Beberapa gaya
hidup seperti ukuran atau besarnya rumah atau berapa banyak mobil masing-masing
anggota keluarga tidak mereka kendalikan secara langsung. Hal tersebut
menjelaskan bahwa perhitungan berarti memberi suatu sudut pandang terhadap
kehidupan seseorang dan merupakan dasar
informasi yang dapat membantu memonitor dampak perubahan – perubahan yang
dibuat seseorang dalam gaya hidupnya. Seseorang dapat sebagai contoh membuat
pilihan yang berbeda jika seseorang menginginkan rumah atau mobil di masa yang
akan datang. Hubungan antara kesadaran akan gaya hidup dan masa depan, jejak
ekologis penting dipelajari dapat menghasilkan outcome yang dapat digunakan .
Sebuah pendekatan yang
baru-baru ini populer dengan Ecological Footprint menjadi alat ukur yang
mengkaji tingkat konsumsi manusia dan dampaknya terhadap lingkungan. Konsep
"jejak kaki ekologis" (Ecological Footprint) diperkenalkan
pada tahun 1990-an oleh William Rees dan Mathis Wackernagel (Wackernagel and
Rees, 1996).
Ecological Footprint mengukur permintaan penduduk
atas alam dalam satuan metric yaitu area global biokapasitas. Dengan
membandingkan Ecological Footprint dengan
ketersediaan kapasitas biologis bumi, analisis Ecological Footprint menyarankan apakah pemanfaatan lahan
pertanian, hutan, peternakan, lahan energy itu dapat dilanjutkan.
Pada 2001 kapasitas lahan kehidupan (biocapacity)
bumi hanyalah 11.3 miliar global hektare, yang hanya merupakan seperempat
permukaan bumi atau hanya memberi jatah paling tinggi 1,8 gha per orang. Adapun
WWF (2005) pernah menghitung bahwa rata-rata per kapita jejak ekologi per orang
di bumi adalah 2,2 gha, artinya selama ini, secara rata-rata penduduk bumi
mengalami defisit 0,4 gha.
Rata-rata
jejak ekologi tertinggi per kapita penduduk Amerika Serikat (9,5 gha), Inggris
(5,45 gha), dan (Swiss 4 gha), sedangkan Indonesia diperkirakan rata-rata 1,2
gha. Adapun jejak ekologi terendah adalah Bangladesh, dengan rata-rata 0,5 gha.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa semakin kaya suatu negara dan bangsa, semakin
besar jejak ekologi mereka dalam menguras sumber daya di bumi. Dengan demikian,
kapasitas yang diperlukan dengan gaya hidup negara-negara maju jauh lebih
boros, sehingga untuk bangsa Amerika guna memenuhi gaya hidup mereka diperlukan
9,5 planet setara dengan bumi, sedangkan warga Inggris memerlukan lima planet
dan pola jejak ekologi rakyat Swiss memerlukan empat planet lagi. Jadi gaya
hidup mereka di negara-negara kayalah yang menjadi penekan kemampuan bumi dalam
menyediakan suplai sumber daya alam.
I.2
Tujuan
1. Untuk
mengetahui gambaran dan metode
pengukuran jejak ekologis penulis dalam satu tahun.
2. Memberikan
gambaran kebutuhan lahan perorang pertahun berdasarkan kriteria di Indonesia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jejak ekologis atau ecological footprint adalah
sistem yang mengukur seberapa banyak ruang (di darat dan air) yang diperlukan
manusia untuk menghasilkan sumber daya yang mereka butuhkan dan menyerap limbah
yang mereka hasilkan. Kalkulasi jejak ekologis dilakukan dengan menghitung
berapa hektar ruang hidup (darat dan air) di bumi yang dibutuhkan oleh seorang
manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya dalam setahun.
Istilah Ecological Footprint (jejak ekologi) memang tidaklah sepopuler
istilah konservasi. Sebagai sebuah metodologi, Ecological Footprint
diperkenalkan oleh para pencinta lingkungan sebagai upaya meyakinkan masyarakat
luas atas dampak gaya hidup manusia dalam mempengaruhi dan mereduksi langsung
kemampuan bumi dalam menyediakan sumber daya alam, baik di darat maupun laut,
yang mempunyai ekosistem produktif terhadap alam dan mengkomunikasikannya
secara kuantitatif dalam bentuk yang dipahami.
Setiap manusia yang hidup di muka bumi ini memiliki
‘jatah’ terhadap sumber daya yang ada yang dapat diperhitungkan baik secara
global maupun individual. Perhitungan ini menggunakan satuan yang dikonversi ke
ukuran luas, global hektar/gha atau hektar/ha. Setiap angka yang dihasilkan
dari perhitungan ini khas untuk masing-masing individu. Ukuran ‘kaki’ yang digunakan
dianggap ukuran kaki kita. Dalam memperhitungkan jejak ekologi, dipakai prinsip
jumlah sumber daya global yang tersedia dibagi dengan jumlah seluruh populasi
di dunia.
Berdasarkan hasil perhitungan jejak ekologi secara
global, pada tahun 1992 jatah untuk 1 (satu) orang individu adalah 2,23 ha,
sedangkan sebelumnya yaitu tahun 2008 hanya 1,8 ha. Penghitungan jejak ekologi
ini dapat dilakukan pada perorangan, kantor/lembaga, kota/wilayah administrasi,
negara bahkan lainnya misalnya kampus, keluarga, RT dan dunia. Cara
memperhitungkannya terbilang cukup
mudah, dengan menguraikan apa yang setiap harinya dilalui dan dilakukan
oleh individu sendiri. Penghitungan ini bisa dilakukan melalui online internet
pada situs : http://footprint.wwf.org.uk
atau
http://carbonfootprint.com/calculator.aspx
serta beberapa situs lain dengan kata kunci ecological footprint.
Metode ini mempermudah kita melihat hubungan sebab akibat dari tindakan
atau gaya hidup manusia terhadap kemampuan bumi dalam menopang kebutuhannya di
dunia ini secara kuantitatif. Sehingga kita dapat mengetahui seberapa boros,
seberapa banyak kita menghasilkan limbah dan seberapa berbahaya limbah yang
kita hasilkan, hingga menyangkut penjumlahan total lahan yang diperlukan untuk
menyediakan makanan, perumahan, transportasi, bahan-bahan konsumsi yang lain,
serta pelayanan yang kita gunakan. Namun tidak semua lahan bisa berfungsi untuk
menunjang kehidupan kita secara berkelanjutan. Oleh karena itu Jejak Ekologi hanya
mengukur lahan yang mampu berproduksi dan mengelola limbah secara alami, atau
yang disebut lahan produktif biologis.
Laporan Living Planet Report 2012 menunjukkan kecenderungan yang mengkhawatirkan:
peningkatan jejak ekologis yang terus berlanjut. Data terbaru pada 2008
menunjukkan jejak ekologis yang ditinggalkan manusia telah melebihi kapasitas
biologis bumi, dimana bumi hanya mampu memproduksi sumber daya terbarukan dan
menyerap CO2 sebesar 50 persen dari yang dibutuhkan dunia saat ini.
Jejak ekologis penduduk dunia telah melampaui
kemampuan planet Bumi memperbaiki diri secara alami (biokapasitas) sebesar 50
persen. Artinya dibutuhkan 1.5 tahun
bagi bumi untuk memproduksi sumberdaya yang dikonsumsi oleh manusia dalam 1
tahun. Jejak ekologis setiap orang tidak selalu sama, juga terdapat
perbedaan besar antara tiap-tiap negara, khususnya jika terdapat perbedaan pada
tingkat perekonomian dan pembangunannya. LPR 2012 menunjukkan bahwa negara
berpendapatan tinggi memiliki jejak ekologis rata- rata tiga kali lipat dari
negara berpendapatan menengah dan rata-rata lima kali lipat dibandingkan negara
berpendapatan rendah.
Sepuluh negara yang paling
boros atau mempunyai jejak ekologis terbesar per orang dalam menggunakan sumber
daya buminya adalah: Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab, Denmark, Amerika Serikat,
Belgia, Australia, Kanada, Belkita dan Irlandia. Meningkatnya
perekonomian negara-negara BRIICS (Brazil, Rusia, India, Indonesia, Cina dan
Afrika Selatan) telah menaikkan jejak ekologis per kapita sebesar 65 persen
sejak tahun 1961. Negara-negara ini berkembang lebih cepat sehingga paling
banyak menghadapi tantangan untuk membangun secara berkeberlanjutan.
Populasi dunia telah bertambah lebih dari dua kali
lipat sejak tahun 1950 dan diperkiraan akan mencapai 9,3 milyar pada tahun
2050. Naiknya jumlah penduduk ini, jika dibarengi dengan meningkatnya konsumsi,
akan berdampak pada keanekaragaman hayati dan jejak ekologis kita. Urbanisasi
merupakan faktor kunci penyumbang meningkatnya konsumsi. Pertumbuhan populasi
dan meningkatnya konsumsi berpotensi mendorong lonjakan jejak ekologis dunia.
Penduduk di negara berpenghasilan rendah memiliki proporsi jejak ekologis yang
jauh lebih besar untuk kategori pangan dibandingkan kategori lainnya. Di Brazil, India dan Indonesia, pangan
berkontribusi lebih dari 50 persen dari total footprint yang dihasilkan
dari rumah tangga.
Secara keseluruhan, jejak
ekologis manusia telah menjadi dua kali lipat sejak tahun 1966.
Membutuhkan setidaknya 1,5 tahun bagi planet bumi untuk meregenerasi sumberdaya
terbarukan yang dapat dimanfaatkan manusia, serta menyerap karbon yang
dihasilkannya dalam jangka waktu yang sama. Keterlampauan Ekologis atau yang
dikenal dengan istilah “ecological overshoot” ini secara umum disebabkan oleh
emisi karbon dan permintaan akan bahan pangan, namun ketersediaan lahan dan
pengalokasiannya bisa dipastikan akan segera menjadi isu utama.
Kuis ini didasarkan pada rata-rata konsumsi nasional
dan dimaksudkan untuk memberikan gambaran relatif jejak ekologi kita kepada
orang lain di negara kita tinggal masuk Meskipun kuis ini tidak cukup fleksibel
untuk account untuk semua gaya hidup mungkin dan keadaan, 21 pertanyaan
memberikan perkiraan yang masuk akal bagi kebanyakan orang. Kuis ini juga
memberikan Kita gambaran tentang jejak ekologi relatif terhadap jejak
berkelanjutan, yang hanya membawa biologi Bumi kapasitas dinyatakan dalam
hektar global atau global yang hektar dibagi dengan penduduknya. Perhitungan
terbaru jejak global menunjukkan tingkat jejak berkelanjutan menjadi 15,71
hektar global atau 43 hektar global.
Metode jejak masih berkembang. Sebagai contoh,
praktisi jejak masih bekerja untuk mengisi kesenjangan dalam kemampuan mereka
untuk memperhitungkan polusi dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan dan
sampai mereka lakukan, ada kemungkinan bahwa account jejak meremehkan tuntutan
pada alam. Perhitungan jejak yang paling akurat dan komprehensif adalah nilai
jejak nasional mulai dari konsumsi dan arus perdagangan yang terbaik
didokumentasikan di tingkat nasional dan karena metode jejak nasional akuntansi
telah melalui proses peer review akademik. Kuis ini menghitung jejak pribadi
berdasarkan data dari neraca nasional, sehingga seakurat mungkin dapat
mengingat keadaan saat dilakukan.
Ada beberapa
bagian dari jejak Anda yang bukan akibat langsung dari kebiasaan konsumsi Anda.
Misalnya, setiap penduduk kota adalah "bertanggung jawab" untuk
sebagian infrastruktur kota, seperti jalan, sekolah, dan kantor pemerintah,
terlepas dari apakah penduduk menggunakan layanan tersebut. Selain itu,
beberapa pilihan yang bisa membuat jejak kita lebih kecil tidak tersedia untuk
kita sebagai akibat dari pilihan pada bagian dari pengambil keputusan lokal,
seperti transportasi umum handal dan efisien sebagai alternatif untuk
mengemudi. Oleh karena itu, jalur penting untuk mengurangi jejak adalah untuk
mengadvokasi keputusan yang lebih berkelanjutan di semua tingkat pemerintahan.
Ini akan membuat lebih mudah bagi kita dan banyak orang lain untuk mengurangi
jejak ekologi.
Dalam konteks kuis, jejak karbon responden
bervariasi sehubungan dengan zona iklim, rumah ukuran, energi rumah menggunakan
profil, pilihan transportasi pribadi, rumah fitur hemat energi dan kebiasaan,
lokasi rumah, dan partisipasi dalam karbon offset program. Dengan demikian,
mereka yang tinggal di iklim yang lebih ringan dibandingkan dengan rata-rata
nasional, bergantung pada campuran bersih dari sumber energi rumah, drive
kurang, memiliki rumah hemat energi, tinggal di daerah kepadatan tinggi
perkotaan, dan offset pembelian memiliki jejak karbon yang lebih rendah
Jejak
makanan adalah jumlah lahan pertanian, padang rumput, dan perikanan laut yang
mendukung konsumsi makanan tahunan ditambah tanah dan wilayah laut yang
diperlukan untuk menyerap emisi karbon yang terkait dengan produksi pangan,
pengolahan, dan transportasi. Untuk masing-masing negara, per kapita lahan
pertanian, padang rumput, dan perikanan laut jejak kaki yang diambil dari
neraca nasional. Untuk hal ini, kuis menambah porsi rata-rata per kapita jejak
karbon di suatu negara terkait dengan produksi pangan, pengolahan, dan
transportasi. Kuis kemudian membuat serangkaian penambahan atau pengurangan
terhadap jejak berdasarkan pilihan pengunjung.
Kuis
bervariasi jejak makanan pengunjung sehubungan dengan pilihan belanja diet dan
makanan. Kuis ini juga memperhitungkan apakah pengunjung memiliki taman karena
taman meningkatkan kapasitas biologis. Mereka yang makan rendah pada rantai
makanan, toko sering di pasar petani atau toko makanan alami, pilih makanan
bersertifikat organik ketika mereka bisa, makan makanan besar sedikit, dan
memelihara taman untuk sayuran dan rempah-rempah memiliki nilai yang lebih
rendah.
Jejak perumahan meliputi wilayah
spasial lahan diambil oleh unit perumahan tertentu, daerah hutan yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk-produk kayu yang digunakan dalam
konstruksi dan perabotan, daerah lahan pertanian terlantar akibat konsumsi air
rumah tangga, dan tanah dan wilayah laut yang dibutuhkan untuk menyerap emisi
karbon yang terkait dengan pembangunan perumahan dan pemeliharaan. Per kapita
jejak perumahan awal untuk negara tertentu didasarkan pada pangsa jejak hutan
yang terkait dengan pembangunan perumahan dan perabot, bagian dari jejak ruang
yang dibangun yang terkait dengan struktur perumahan, konsumsi air per kapita,
dan porsi rata-rata per jejak karbon kapita terkait dengan pembangunan dan
pemeliharaan rumah. Hutan dan jejak kaki ruang yang dibangun diambil dari
neraca nasional. Per kapita penggunaan air diambil dari FAO statistik. Kuis
kemudian membuat serangkaian penambahan atau pengurangan terhadap jejak
berdasarkan pilihan pengunjung.
Kuis bervariasi jejak perumahan pengunjung sehubungan dengan jenis hunian, jumlah dan jenis tanah yang didudukinya, pilihan home furnishing, penggabungan elemen desain hijau, penggunaan fitur hemat air, dan pilihan produk pembersih. Jejak kaki perumahan terendah untuk tempat tinggal perkotaan yang lebih kecil dibangun sesuai dengan teknik green building dengan sedikit tanah dan diisi dengan perabotan yang disertifikasi sebagai berkelanjutan diproduksi. Jejak kaki Perumahan juga dikurangi untuk tempat tinggal dengan berbagai fitur hemat air dan jika penghuni mengandalkan produk pembersih biodegradable.
Kuis bervariasi jejak perumahan pengunjung sehubungan dengan jenis hunian, jumlah dan jenis tanah yang didudukinya, pilihan home furnishing, penggabungan elemen desain hijau, penggunaan fitur hemat air, dan pilihan produk pembersih. Jejak kaki perumahan terendah untuk tempat tinggal perkotaan yang lebih kecil dibangun sesuai dengan teknik green building dengan sedikit tanah dan diisi dengan perabotan yang disertifikasi sebagai berkelanjutan diproduksi. Jejak kaki Perumahan juga dikurangi untuk tempat tinggal dengan berbagai fitur hemat air dan jika penghuni mengandalkan produk pembersih biodegradable.
Barang
dan jasa meliputi jejak jumlah tanah dan wilayah laut yang diperlukan untuk
menyerap emisi karbon yang terkait dengan manufaktur, transportasi, dan
pembuangan barang, luas lahan yang digunakan untuk kegiatan komersial, dan
kawasan hutan yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk pulp dan kertas.
Barang-barang kapita per awal dan jejak layanan untuk negara tertentu
didasarkan pada barang dan jasa share dari hutan, ruang dibangun, dan jejak
karbon. Bagian jejak hutan merupakan bagian dari jejak hutan per kapita suatu
negara terkait dengan konsumsi produk kertas. Bagian ruang yang dibangun
merupakan bagian dari jejak ruang per kapita dibangun suatu negara terkait
dengan kegiatan komersial. Bagian jejak karbon merupakan bagian dari jejak
karbon per kapita suatu negara terkait dengan manufaktur dan transportasi
barang dan pembuangan limbah.
Variasi
barang pengunjung dan jejak layanan tergantung dengan penghasilan pengunjung
relatif terhadap rata-rata negara, kebiasaan belanja, pembuangan limbah dan
perilaku daur ulang, dan pilihan pakaian dan produk kertas. Jika penghasilan
pengunjung kurang dari rata-rata negara, implikasinya adalah barang dan jasa
kurang begitu nya jejak kurang. Selain itu, mereka yang cenderung untuk
menyimpan sebagian dari pendapatan mereka daripada menghabiskan semua, yang
konservatif dengan mengganti barang, yang menghasilkan sampah kurang, mendaur
ulang lebih, dan membuat pakaian lebih ekologis teliti dan pilihan kertas
produk memiliki footprint yang lebih kecil dibandingkan dengan yang lainnya.
Pada
akhir kuis, pengunjung diberitahu berapa banyak planet kita butuhkan jika
kebiasaan konsumsi mereka diperpanjang untuk semua orang di planet ini. Jumlah
planet hanyalah jejak pengunjung dibagi dengan jejak berkelanjutan 15.71 hektar
global (43 hektar global) diperkirakan oleh kalkulator jejak global terbaru RP
itu. Jika jumlah planet kurang dari satu, ini menunjukkan bahwa pengunjung yang
menjalani gaya hidup yang berkelanjutan karena dalam kapasitas biologis Bumi
yang kita tinggali. Jika jumlah planet yang lebih dari satu, ini menunjukkan
bahwa pengunjung hidup gaya hidup berkelanjutan yang akan membutuhkan kapasitas
biologis lebih dari satu bumi kita dapat berkelanjutan dari waktu ke waktu.
Ada
banyak cara sederhana untuk mengurangi jejak di planet ini. Perlu pemahaman
cara untuk mengurangi jejak kita di setiap kategori konsumsi-karbon, pangan,
perumahan, dan barang-barang dan jasa-tetapi tidak berhenti di situ. Lalu
berupaya untuk mendorong orang lain untuk mengikuti langkah kita.
I.
MENGURANGI JEJAK KARBON
1. Gunakan
transportasi yang bersih
v Berjalan,
sepeda, atau mengambil angkutan umum bila memungkinkan
v Hindari
membiarkan mobil hidup. Jika akan menunggu selama lebih dari 30 detik, matikan
mesin (kecuali lalu lintas). Dan jangan mengambil drive-through-parkir mobil
dan berjalan sebagai gantinya.
v Servis
kendaraan secara teratur untuk menjaga kontrol emisi sistem operasi pada
efisiensi puncak. Periksa saringan udara mobil secara bulanan, dan menjaga ban
cukup meningkat untuk memaksimalkan gas
v Hindari
perjalanan singkat dengan pesawat, gunakan perjalanan-naik bus atau kereta api
sebagai gantinya.
2. Gunakan
peralatan hemat energi dirumah
Ø Instal
lampu neon kompak di semua lampu rumah tapi ingat, compact fluorescent
mengandung merkuri, cari model yang rendah merkuri dan pastikan untuk membuang
lampu lama dengan aman melalui program pengelolaan limbah berbahaya.
Ø Gunakan
Weatherproof. Pastikan dinding dan
langit-langit yang terisolasi, dan mempertimbangkan ganda-panel jendela.
Hilangkan draf dengan mendempul, strip cuaca, dan jendela badai dan pintu.
Ø Melindungi
pemanas air. Bahkan lebih baik, beralih ke pemanas air tankless, sehingga air
Anda akan dipanaskan hanya saat Anda menggunakannya
Ø Pilih
peralatan efisien energi.
3. Kebiasaan
menghemat energi
ü Hindari
termostat relatif rendah di musim dingin dan pada AC di musim panas. Bersihkan
atau ganti filter AC kotor seperti yang direkomendasikan untuk menjaga A / C
beroperasi dengan efisien
ü Cabut
elektronik jika tidak digunakan. Untuk mempermudah, gunakan strip. Bahkan
ketika dimatikan, barang-barang seperti televisi, komputer, dan pengisi daya
ponsel.
ü Keringkan
pakaian di luar rumah bila memungkinkan
ü Manfaatkan
dengan minimal peralatan listrik saat istirahat
ü Defrost
kulkas dan freezer secara teratur.
ü Pilih
listrik alami. Banyak pilihan untuk membeli listrik yang dihasilkan oleh angin
dan tenaga surya untuk biaya tambahan kecil.
ü Membeli
offset karbon untuk penggunaan energi yang tidak bisa dihindari.
II.
MENGURANGI JEJAK MAKANAN
Ø Makan
lebih banyak makanan lokal, organik, dan makanan musiman
Ø Bercocok
tanam, jika tidak mendapatkan makanan lokal
Ø Berbelanja
di pasar petani lokal atau pasar tradisional. Carilah makanan lokal, di musim
makanan yang tidak jauh dari tempat anda
Ø Pilih
makanan dengan kemasan ringan untuk mengurangi limbah
Ø Makan
lebih sedikit dan jika daging untuk hanya satu kali makan dalam seminggu.
Secara global, telah diperkirakan bahwa 18% dari seluruh emisi gas rumah kaca
berhubungan dengan konsumsi daging.
III.
MENGURANGI JEJAK PERUMAHAN
1. Pilih
bahan bangunan, perabotan dan produk pembersih daur ulang
·
Jelajahi fitur desain alami untuk
bangunan rumah, seperti pemanasan surya pasif, daerah resapan air hujan atau
sistem daur ulang air , dan bahan daur ulang
·
Pilih peralatan efisien, termasuk shower
aliran rendah, kran, dan toilet.
·
Pilihlah perabot yang bekas, daur ulang,
atau diproduksi secara berkelanjutan.
·
Tanaman
yang menggunakan sedikit air di kebun dan halaman.
·
Gunakan biodegradable,dan pembersih
tidak beracun.
2. Kebiasaan
hemat air
§ Tidak
terlalu sering mandi tidak hanya menghemat air, tetapi energi yang diperlukan
untuk pemanasannya.
§ Jangan
gunakan pembuangan sampah. Jadikan kompos sebagai gantinya.
§ Jalankan
mesin cuci piring dan mesin cuci hanya ketika sibuk
§ Jarangkan
mencuci mobil, atau lebih baik lagi, membawa ke carwash Carwashes komersial
menggunakan lebih sedikit air setiap mencuci dibandingkan mencuci di rumah, dan
juga diharuskan untuk mengalirkan air yang digunakan ke dalam sistem pembuangan
limbah, daripada saluran yang melindungi
kehidupan air.
§ Hindari
selang bawah jalan setapak, atau jalan
masuk.
§ Secara
teratur mencari dan memperbaiki kebocoran.
IV.
MENGURANGI JEJAK BARANG DAN JASA
v Beli
sedikit saja. Ganti barang hanya jika benar-benar perlu.
v Mendaur
ulang semua kertas, kaca, aluminium, dan plastik. Jangan lupa elektronik.
v Jadikan
kompos limbah makanan untuk taman. Sampah yang tidak terkontaminasi dengan
terdegradasi (biologi) sampah dapat lebih mudah didaur ulang dan diurutkan, dan
tidak menghasilkan gas metana (kontributor gas rumah kaca yang signifikan) bila
disimpan di tempat pembuangan sampah
v Membeli
produk daur ulang, terutama yang berlabel "pasca-konsumen limbah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar