KESEHATAN
LINGKUNGAN DENGAN PENDEKATAN EKOSISTEM
Di sekitar
kita terdapat berbagai komponen lingkungan yang saling berinteraksi antara satu
dengan yang lainnya. Interaksi tersebut telah terjalin sekian lama, sehingga
terbentuk sebuah keseimbangan. Namun sayangnya berbagai intervensi manusia
telah merusak tatanan dan keseimbangan yang terjadi, sehingga diperlukan waktu
yang lama untuk memulihkannya. Manusia bersama tumbuhan, hewan dan jasad renik
menempati suatu ruang tertentu. Kecuali makhluk hidup, dalam ruangan itu
terdapat juga benda tak hidup, seperti misalnya udara yang terdiri atas
bermacam gas, air dalam bentuk uap, cair dan padat, tanah dan batu. Ruang yang
ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak hidup
didalamnya disebut lingkungan hidup.
Di bumi
terdapat berbagai macam ekosistem. Keberadaannya sebagian telah mengalami
kerusakan karena intervensi manusia. Akibatnya terjadi berbagai permasalahan
lingkungan akibat dari tidak seimbangnya interaksi yang terjadi didalamnya.
Keteraturan ekosistem menunjukkan, ekosistem tersebut ada dalam suatu
keseimbangn tertentu.keseimbngan itu tidak bersifat statis melainkan dinamis.
Ia selalu berubah-ubah. Kadang-kadang perubahan itu besar kadang-kadang kecil.
Perubahan itu dapat terjadi secara ilmiah, maupun sebagai akibat sebagai
perbuatan manusia.
Dengan adanya
fenomena diatas maka diperlukan adanya konsep ekosistem yang membuat kita
memandang unsur-unsur dalam lingkungan hidup kita tidak secara tersendiri,
melainkan secara terintegrasi sebagai sebagai komponen yang berkaitan dalam
suatu sistem. Pendekatan ini disebut pendekatan
ekosistem atau pendekatan holistik yang merupakan perhatian utama dalam
pendekatan ekosistem
Sejarah
dan Latar Belakang Kesehatan Lingkungan
Sejak zaman dahulu manusia
seringkali menghadapi masalah-masalah kesehatan serta bahaya kematian yang
disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan hidup yang ada di sekeliling mereka
seperti benda mati, mahkluk hidup, adat istiadat, kebiasaan, dan lain-lain.
Namun, karena keterbatasan ilmu pengetahuan mereka pada saat itu, setiap
kejadian yang luar biasa dalam kehidupan mereka selalu diasosiasikan dengan
hal-hal yang bersifat mistik. Contoh, wabah penyakit sampar yang berjangkit di
suatu tempat dianggap sebagai kutukan dan kemarahan dewa.
Masa silih
berganti, pada abad ke-19 terjadi Revolusi Industri di Inggris. Era
industrialisasi ini menimbulkan masalah baru pada masyarakat Inggris berupa
munculnya daerah permukiman kumuh, akumulasi buangan dan kotoran manusia,
masalah sosial dan kesehatan, yang terutama terjadi di kota-kota besar.Pada
tahun 1832, terjadi wabah penyakit kolera yang dahsyat di Inggris dan membawa
banyak korban jiwa manusia. John Snow (1854) melakukan penelitian epidemiologi
terhadap wabah kolera yang terjadi di Broad Street, London, dan membuktikan
bahwa penularan penyakit kolera yang terjadi di Inggris pada saat itu
disebabkan oleh pencemaran Vibrio cholerae pada sumber air bersih yang
dikonsumsi oleh masyarakat.Sejak saat itu, konsep pemikiran mengenai
faktor-faktor lingkungan hidup eksternal manusia yang mempunyai pengaruh, baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap masalah kesehatan terus-menerus
dipelajari dan berkembang menjadi suatu disiplin ilmu yang disebut sebagai Ilmu
Kesehatan Lingkungan atau Environmental Health.
Definisi
kesehatan lingkungan:
·
kesehatan lingkungan adalah salah satu
cabang ilmu kesehatan masyarakat yang memberikan perhatian terhadap segala
macam bentuk kehidupan, bahan-bahan dan kondisi di sekitar manusia yang
memiliki potensi untuk menimbulkan gangguan yang bisa mempengaruhi kesehatan
dan kesejahteraan serta melakukan analisis dan mencari upaya-upaya alternative
pemecahan masalah.
·
kesehatan lingkungan adalah ilmu yang
mempelajari dinamika hubungan interaktif antara kelompok penduduk atau
masyarakat dengan segala macam perubahan komponen lingkungan hidup, seperti
berbagai spesies kehidupan, bahan, zat, atau kekuatan di sekitar manusia, yang
menimbulkan ancaman, atau berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat,
serta mencari upaya-upaya pencegahannya.(Menurut Achmadi dalam Kunnoputranto
(2002),)
·
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan
lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
·
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan
Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya
untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Ruang Lingkup Kesehatan
Lingkungan:
Menurut World
Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu
:
- Penyediaan Air Minum
- Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
- Pembuangan Sampah Padat
- Pengendalian Vektor
- Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
- Higiene makanan, termasuk higiene susu
- Pengendalian pencemaran udara
- Pengendalian radiasi
- Kesehatan kerja
- Pengendalian kebisingan
- Perumahan dan pemukiman
- Aspek kesling dan transportasi udara
- Perencanaan daerah dan perkotaan
- Pencegahan kecelakaan
- Rekreasi umum dan pariwisata
- Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk
- Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
Ekosistem
dan Kesehatan Lingkungan
Istilah ekosistem pertama kali
diperkenalkan oleh Tansley (1935) yang mengemukakan bahwa hubungan timbal balik
antara makhluk hidup (tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme) dengan
faktor lingkungan (cahaya, udara, air, tanah, dan sebagainya) di alam,
membentuk suatu sistem yang tidak dapat dipisahkan. Ilmu yang mempelajari
tentang ekosistem adalah ekologi.
Ekologi,
merupakan salah satu cabang biologi (seperti hubungan organisme dan
lingkungan), mempelajari pengaruh lingkungan terhadap jasad hidup (manusia,
hewan, tumbuhan), dimana mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dsb.Istilah
ekologi pada mulanya dicetuskan oleh seorang pakar biologi Jerman, yaitu Ernest
Haeckel, pada tahun 1866. ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang
berarti rumah dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah, ekologi bias
diartikan sebagai ilmu kerumahtanggaan. Pengertian ekologi kemudian berkembang
menjadi ilmu yang mempelajari interaksi antar makhluk hidup dan antara makhluk
hidup dengan lingkunganya.
Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk
karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya,
jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen
abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini
tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan hewan dengan air. Interaksi
antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan
keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing,
dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem
ini akan terus terjaga.Setiap ekosistem
memiliki enam komponen yaitu produsen, makrokonsumen, mikrokonsumen, bahan
anorganik, bahan organik, dan kisaran iklim (Resosoedarmo, 1990). Perbedaan antar ekosistem hanya pada
unsur-unsur penyusun masing-masing komponen tersebut. Masing-masing komponen
ekosistem mempunyai peranan dan mereka saling terkait dalam melaksanakan
proses-proses dalam ekosistem. Proses-proses dalam ekosistem meliputi aliran
energi, rantai makanan, pola keanekaragaman, siklus materi, perkembangan, dan
pengendalian.
Organisme
dalam suatu ekositem terbagi dua. Yaitu Organisme autotof dan heterotrof.Ekosistem
terdiri atas komponen abiotik dan komponen biotik.Komponen abiotik adalah segala
sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup yang berupa benda-benda mati,
contoh udara, air, tanah, dan cahaya matahari.Komponen biotik adalah segala
sesuatu yang terdapat di sekitar mahkluk hidup. Komponen biotik dikelompokkan
menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.Dalam ekosistem,
terjadi saling ketergantungan antara komponen biotik dengan komponen abiotik
maupun antar komponen biotik.Jumlah individu di dalam ekosistem tidak tetap,
tetapi akan selalu mengalami perubahan. Faktor-faktor yang mempengaruhinya
adalah emigrasi (individu
yang pergi atau pindah ketempat lain), imigrasi (individu yang datang dari daerah lain), mortalitas (Jumlah Individu mati),
dan natalitas (jumlah
individu lahir)
Di dalam
suatu ekosistem, antara komponen biotik terjadi hubungan saling ketergantungan
yang ditandai oleh peristiwa makan dan dimakan membentuk rantai makanan dan jarring-jaring makanan. Jumlah makhluk hidup dalam setiap
tngkat trofik dalam rantai makanan harus terjaga. Bila ada makhluk yang punah,
akan menyebabkan ketidak seimbangan ekositem.Untuk mencegah kerusakan
lingkungan serta menjaga lingkungan tetap seimbang, manusia perlu
melakukan pengelolaan lingkungan yang didasarkan prisnsip ekologi, yaitu dengan
menjaga komponen-komponen di dalamnya tetap seimbang.Usaha perlindungan
komponen abiotik ialah dengan melakukan perlindungan tanah, air, dan
udara.Beberapa usaha perlindungan tanah ialah rotasi tanaman, pemupukan yang
seimbang, serta pencegahan erosi dan banjir, yaitu dengan melakukan reboisasi
di lahan-lahan kritis, melakukan tebang pilih, dan membuat sumur serapan di
perkotaan.
Pendekatan
ekosistem ialah strategi manajemen lahan terpadu melalui upaya konservasi
dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan interaksi organisme dengan
lingkungannya.
Kesehatan lingkungan dapat dilihat dari berbagai segi, tergantung dari mata
angin yang ingin memulai. Kesehatan lingkungan dari “frame-work” melalui konsep
pendekatan ekologis yaitu dikenal dengan “the nature of man environment
relationship”,namun bagi pendekatan tersebut terakhir ini kesehatan lingkungan
dilihat sebagai kumpulan program maupun kegiatan kesehatan dalam rangka upaya
manusia melalui teknologisnya menciptakan suatu kondisi kesehatan yang kemudian
dikenal sebagai kesehatan lingkungan.
Dalam kaitannya dengan masalah ini kita menempatkan terminology kesehatan
lingkungan dalam deretan akronim setingkat dengan kesehatan kerja, kesehatan
jiwa, kesehatan angkasa dan lain sebagainya. Disamping kesehatan lingkungan itu dapat dikaji dari segi pendekatan ekologis
maupun pendekatan operasional, ternyata kita masih dapat mengkaji dari
pendekatan perkembangan ilmu terapan baru (applied science) yang bersifat
komprehensif (pendekatan multi disipliner).
Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dibidang lingkungan (Ecology) kita
lebih menekankan sistem tersebut
pada arti interaksi antar elemen didalamnya. Interaksi yang senantiasa bersifat dinamis sehingga sering dijabarkan
dalam pengertian “interactions between environment and mans biological system” Kesehatan lingkungan menempatkan dan menggantungkan diri pada keseimbangan
ekologi, sehingga karenanya berusaha menjalin suatu keseimbangan interaksi
manusia dengan lingkungannya pada tarap optimal dan batas-batas tertentu untuk
menjamin kehidupan yang tetap sehat (well being).
Kehidupan yang sehat meliputi baik dimensi kesehatan fisik, kesehatan
mental maupun hubungan sosial yang optimal dengan lingkungan sekitar. Bila
kondisi yang optimal dapat dicapai karena timbulnya interaksi yang “menekan”
kehidupan, maka kesehatan lingkungan sampai batas-batas dimungkinkan dapat menyerasikan diri melalui berbagai upaya.
Dengan demikian pendekatan ekologis yang dapat dipertimbangkan sebagai masukan
dalam suatu definisi kesehatan lingkungan. Kesehatan lingkungan yang mempunyai
dimensi yang luas dan berbeda berdasarkan faktor kemampuan pelaksanaannya dimasing-masing negara.
DAFTAR PUSTAKA
·
ttp://elinnurniasari.wordpress.com/ipa-2/ekosistem-dan-keseimbangan-lingkungan/
Borgata Hotel Casino and Spa Review - Dr.MCD
BalasHapusBorgata Hotel Casino 과천 출장샵 and Spa offers an excellent gaming floor, excellent live entertainment, 이천 출장안마 and the lowest prices for rooms in 서울특별 출장마사지 Atlantic City. Rating: 3.5 평택 출장샵 · Review 파주 출장안마 by Dr.MCD