Kamis, 08 Mei 2014

KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN PENDEKATAN EKOSISTEM




KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN PENDEKATAN EKOSISTEM

Di sekitar kita terdapat berbagai komponen lingkungan yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Interaksi tersebut telah terjalin sekian lama, sehingga terbentuk sebuah keseimbangan. Namun sayangnya berbagai intervensi manusia telah merusak tatanan dan keseimbangan yang terjadi, sehingga diperlukan waktu yang lama untuk memulihkannya. Manusia bersama tumbuhan, hewan dan jasad renik menempati suatu ruang tertentu. Kecuali makhluk hidup, dalam ruangan itu terdapat juga benda tak hidup, seperti misalnya udara yang terdiri atas bermacam gas, air dalam bentuk uap, cair dan padat, tanah dan batu. Ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan tak hidup didalamnya disebut lingkungan hidup.
Di bumi terdapat berbagai macam ekosistem. Keberadaannya sebagian telah mengalami kerusakan karena intervensi manusia. Akibatnya terjadi berbagai permasalahan lingkungan akibat dari tidak seimbangnya interaksi yang terjadi didalamnya. Keteraturan ekosistem menunjukkan, ekosistem tersebut ada dalam suatu keseimbangn tertentu.keseimbngan itu tidak bersifat statis melainkan dinamis. Ia selalu berubah-ubah. Kadang-kadang perubahan itu besar kadang-kadang kecil. Perubahan itu dapat terjadi secara ilmiah, maupun sebagai akibat sebagai perbuatan manusia.
Dengan adanya fenomena diatas maka diperlukan adanya konsep ekosistem yang membuat kita memandang unsur-unsur dalam lingkungan hidup kita tidak secara tersendiri, melainkan secara terintegrasi sebagai sebagai komponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Pendekatan ini disebut pendekatan ekosistem atau pendekatan holistik yang merupakan perhatian utama dalam pendekatan ekosistem
Sejarah dan Latar Belakang Kesehatan Lingkungan
Sejak zaman dahulu manusia seringkali menghadapi masalah-masalah kesehatan serta bahaya kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan hidup yang ada di sekeliling mereka seperti benda mati, mahkluk hidup, adat istiadat, kebiasaan, dan lain-lain. Namun, karena keterbatasan ilmu pengetahuan mereka pada saat itu, setiap kejadian yang luar biasa dalam kehidupan mereka selalu diasosiasikan dengan hal-hal yang bersifat mistik. Contoh, wabah penyakit sampar yang berjangkit di suatu tempat dianggap sebagai kutukan dan kemarahan dewa.
Masa silih berganti, pada abad ke-19 terjadi Revolusi Industri di Inggris. Era industrialisasi ini menimbulkan masalah baru pada masyarakat Inggris berupa munculnya daerah permukiman kumuh, akumulasi buangan dan kotoran ma­nusia, masalah sosial dan kesehatan, yang terutama terjadi di kota-kota besar.Pada tahun 1832, terjadi wabah penyakit kolera yang dahsyat di Inggris dan membawa banyak korban jiwa manusia. John Snow (1854) melakukan pe­nelitian epidemiologi terhadap wabah kolera yang terjadi di Broad Street, London, dan membuktikan bahwa penularan penyakit kolera yang terjadi di Inggris pada saat itu disebabkan oleh pencemaran Vibrio cholerae pada sumber air bersih yang dikonsumsi oleh masyarakat.Sejak saat itu, konsep pemikiran mengenai faktor-faktor lingkungan hidup eksternal manusia yang mempunyai pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap masalah ke­sehatan terus-menerus dipelajari dan berkembang menjadi suatu disiplin ilmu yang disebut sebagai Ilmu Kesehatan Lingkungan atau Environmental Health.
Definisi kesehatan lingkungan:
·         kesehatan lingkungan adalah salah satu cabang ilmu kesehatan masyarakat yang memberikan perhatian terhadap segala macam bentuk kehidupan, bahan-bahan dan kondisi di sekitar manusia yang memiliki potensi untuk menimbulkan gangguan yang bisa mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan serta melakukan analisis dan mencari upaya-upaya alternative pemecahan masalah.
·         kesehatan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari dinamika hubungan interaktif antara kelompok penduduk atau masyarakat dengan segala macam perubahan komponen lingkungan hidup, seperti berbagai spesies kehidupan, bahan, zat, atau kekuatan di sekitar manusia, yang menimbulkan ancaman, atau berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat, serta mencari upaya-upaya pencegahannya.(Menurut Achmadi dalam Kunnoputranto (2002),)
·         Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
·         Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan:
Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu :
  1. Penyediaan Air Minum
  2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
  3. Pembuangan Sampah Padat
  4. Pengendalian Vektor
  5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
  6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
  7. Pengendalian pencemaran udara
  8. Pengendalian radiasi
  9. Kesehatan kerja
  10. Pengendalian kebisingan
  11. Perumahan dan pemukiman
  12. Aspek kesling dan transportasi udara
  13. Perencanaan daerah dan perkotaan
  14. Pencegahan kecelakaan
  15. Rekreasi umum dan pariwisata
  16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk
  17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
Ekosistem dan Kesehatan Lingkungan
Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh Tansley (1935) yang mengemukakan bahwa hubungan timbal balik antara makhluk hidup (tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme) dengan faktor lingkungan (cahaya, udara, air, tanah, dan sebagainya) di alam,  membentuk suatu sistem yang tidak dapat dipisahkan. Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem adalah ekologi.
Ekologi, merupakan salah satu cabang biologi (seperti hubungan organisme dan lingkungan), mempelajari pengaruh lingkungan terhadap jasad hidup (manusia, hewan, tumbuhan), dimana mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dsb.Istilah ekologi pada mulanya dicetuskan oleh seorang pakar biologi Jerman, yaitu Ernest Haeckel, pada tahun 1866. ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah, ekologi bias diartikan sebagai ilmu kerumahtanggaan. Pengertian ekologi kemudian berkembang menjadi ilmu yang mempelajari interaksi antar makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkunganya.
 Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan hewan dengan air. Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.Setiap ekosistem memiliki enam komponen yaitu produsen, makrokonsumen, mikrokonsumen, bahan anorganik, bahan organik, dan kisaran iklim (Resosoedarmo, 1990). Perbedaan antar ekosistem hanya pada unsur-unsur penyusun masing-masing komponen tersebut. Masing-masing komponen ekosistem mempunyai peranan dan mereka saling terkait dalam melaksanakan proses-proses dalam ekosistem. Proses-proses dalam ekosistem meliputi aliran energi, rantai makanan, pola keanekaragaman, siklus materi, perkembangan, dan pengendalian.
Organisme dalam suatu ekositem terbagi dua. Yaitu Organisme autotof dan heterotrof.Ekosistem terdiri atas komponen abiotik dan komponen biotik.Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup yang berupa benda-benda mati, contoh udara, air, tanah, dan cahaya matahari.Komponen biotik adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar mahkluk hidup. Komponen biotik dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.Dalam ekosistem, terjadi saling ketergantungan antara komponen biotik dengan komponen abiotik maupun antar komponen biotik.Jumlah individu di dalam ekosistem tidak tetap, tetapi akan selalu mengalami perubahan. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah emigrasi (individu yang pergi atau pindah ketempat lain), imigrasi (individu yang datang dari daerah lain), mortalitas (Jumlah Individu mati), dan natalitas (jumlah individu lahir)
Di dalam suatu ekosistem, antara komponen biotik terjadi hubungan saling ketergantungan yang ditandai oleh peristiwa makan dan dimakan membentuk rantai makanan dan jarring-jaring makanan. Jumlah makhluk hidup dalam setiap tngkat trofik dalam rantai makanan harus terjaga. Bila ada makhluk yang punah, akan menyebabkan ketidak seimbangan ekositem.Untuk mencegah kerusakan lingkungan serta menjaga lingkungan tetap seimbang,  manusia perlu melakukan pengelolaan lingkungan yang didasarkan prisnsip ekologi, yaitu dengan menjaga komponen-komponen di dalamnya tetap seimbang.Usaha perlindungan komponen abiotik ialah dengan melakukan perlindungan tanah, air, dan udara.Beberapa usaha perlindungan tanah ialah rotasi tanaman, pemupukan yang seimbang, serta pencegahan erosi dan banjir, yaitu dengan melakukan reboisasi di lahan-lahan kritis, melakukan tebang pilih, dan membuat sumur serapan di perkotaan.
Pendekatan ekosistem ialah strategi manajemen lahan terpadu melalui upaya konservasi dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan interaksi organisme dengan lingkungannya.
Kesehatan lingkungan dapat dilihat dari berbagai segi, tergantung dari mata angin yang ingin memulai. Kesehatan lingkungan dari “frame-work” melalui konsep pendekatan ekologis yaitu dikenal dengan “the nature of man environment relationship”,namun bagi pendekatan tersebut terakhir ini kesehatan lingkungan dilihat sebagai kumpulan program maupun kegiatan kesehatan dalam rangka upaya manusia melalui teknologisnya menciptakan suatu kondisi kesehatan yang kemudian dikenal sebagai kesehatan lingkungan.
Dalam kaitannya dengan masalah ini kita menempatkan terminology kesehatan lingkungan dalam deretan akronim setingkat dengan kesehatan kerja, kesehatan jiwa, kesehatan angkasa dan lain sebagainya. Disamping kesehatan lingkungan itu dapat dikaji dari segi pendekatan ekologis maupun pendekatan operasional, ternyata kita masih dapat mengkaji dari pendekatan perkembangan ilmu terapan baru (applied science) yang bersifat komprehensif (pendekatan multi disipliner).
Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dibidang lingkungan (Ecology) kita lebih menekankan sistem tersebut pada arti interaksi antar elemen didalamnya. Interaksi yang senantiasa bersifat dinamis sehingga sering dijabarkan dalam pengertian “interactions between environment and mans biological system” Kesehatan lingkungan menempatkan dan menggantungkan diri pada keseimbangan ekologi, sehingga karenanya berusaha menjalin suatu keseimbangan interaksi manusia dengan lingkungannya pada tarap optimal dan batas-batas tertentu untuk menjamin kehidupan yang tetap sehat (well being).
Kehidupan yang sehat meliputi baik dimensi kesehatan fisik, kesehatan mental maupun hubungan sosial yang optimal dengan lingkungan sekitar. Bila kondisi yang optimal dapat dicapai karena timbulnya interaksi yang “menekan” kehidupan, maka kesehatan lingkungan sampai batas-batas dimungkinkan dapat menyerasikan diri melalui berbagai upaya.
       Dengan demikian pendekatan ekologis yang dapat dipertimbangkan sebagai masukan dalam suatu definisi kesehatan lingkungan. Kesehatan lingkungan yang mempunyai dimensi yang luas dan berbeda berdasarkan faktor kemampuan pelaksanaannya dimasing-masing negara.



















DAFTAR PUSTAKA
·         ttp://elinnurniasari.wordpress.com/ipa-2/ekosistem-dan-keseimbangan-lingkungan/




1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino and Spa Review - Dr.MCD
    Borgata Hotel Casino 과천 출장샵 and Spa offers an excellent gaming floor, excellent live entertainment, 이천 출장안마 and the lowest prices for rooms in 서울특별 출장마사지 Atlantic City. Rating: 3.5 평택 출장샵 · ‎Review 파주 출장안마 by Dr.MCD

    BalasHapus