TUGAS ETIKA DAN NILAI LINGKUNGAN
SISTEM PELAYANAN
KESEHATAN DI MALAYSIA
OLEH :
ASRI
WIJAYANTI
13.13101.10.09
Dosen
:Prof.Supli Effendi Rahim,PhD,MSc
PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK)
BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN 2014
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DI MALAYSIA
Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di dunia, dengan jumlah penduduk
kira-kira 27 juta dan luas wilayah melebihi 320.000 km2. Jumlah
penduduk sedemikian cukup sebanding dengan jumlah penduduk Arab Saudi dan Venezuela, dan luas wilayah sedemikian sebanding
dengan luas wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New
Mexico, sebuah negara bagian di Amerika Serikat.Malaysia terdiri atas dua kawasan utama
yang terpisah oleh Laut Cina Selatan. Keduanya memiliki bentuk muka bumi yang
hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai hingga hutan lebat dan bukit
tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal adalah khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April hingga Oktober) dan timur laut (Oktober hingga
Februari).Tanjung Piai, terletak di selatan negara bagian Johor, adalah tanjung paling selatan benua Asia. Selat Malaka, terletak di antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran
terpenting di dunia.
Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terbesar di
Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sebagai ibukota
administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun banyak cabang
eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk
menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tetapi Kuala Lumpur masih
dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah beradanya
kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat
perdagangan dan keuangan Malaysia.Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling
Jaya.
Sistem pembiayaan kesehatan di Negara Malaysia
berkembang lebih awal dan lebih maju dibandingkan dengan negara Indonesia
karena negara Malaysia merupakan negara persemakmuran Inggris. Dimulai pada
tahun 1951 dengan mewajibkan pegawai untuk memulai tabungan wajib pegawai yang
digunakan sebagai tabungan hari tua. Warga yang tidak diwajibkan untuk
mengikuti tabungan wajib hari tua difasilitasi oleh lembaga EPF (Employee
Provident Fund). Selain itu negara juga menjamin warga yang mendapat kecelakaan
kerja atau pensiunan cacat dengan difasilitasi oleh lembaga SOSCO (Social
Security Organitation).
Sistem pembiyaan kesehatan di Malaysia terbagi menjadi
dua yaitu kesehatan publik dan kesehatan privat. Untuk kesehatan publik sumber
dana berasal dari beberapa sumber yaitu pajak masyarakat yang dibayarkan
langsung kepada pemerintah federal, anggaran pendapatan negara tahunan, dan
dari lembaga SOSCO dan EPF. Dana ini kemudian dialokasikan untuk program
preventif dan promotif seperti kesehatan lingkungan, izin fasilitas kesehatan,
Inspeksi Bangunan, kontrol terhadap vektor kebersihan, kontrol terhadap
kualitas makanan, kontrol terhadap penyakit menular, kontrol terhadap
kebersihan air, dan perencanaan pelayanan kesehatan. Sedangkan untuk program
kuratif dan rehabilitatif, Pemerintah Malaysia menetapkan Universal Coverage
yaitu semua warga dijamin atas pelayanan kesehatan yang diterima dengan hanya
iur bayar 1 RM (Ringit Malaysia) untuk berobat pada dokter umum serta 5 RM
untuk berobat pada dokter spesialis. Namun beberapa penyakit berat dengan harga
pengobatan yang mahal tidak tercakup dalam sistem pembiayaan kesehatan ini.
Selain untuk program preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif, Dana
kesehatan juga digunakan untuk pembiayaan pendidikan calon tenaga kesehatan
seperti dokter, perawat, bidan, apoteker dan lain sebagainya.
Biaya pengobatan yang di keluarkan warga untuk berobat
relatif murah (1 RM – 5 RM) maka antrian pengobatan di rumah sakit pemerintah
tergolong panjang (untuk penyakit kritis akan didahulukan) sehingga bagi warga
yang tidak sabar untuk mendapatkan layanan pengobatan akan memilih berobat di
sektor swasta dengan uang sendiri (out of pocket). Atau mereka mengikuti
asuransi kesehatan yang disediakan lembaga swasta dengan penyakit tertentu yang
tidak tercover oleh pembiayaan kesehatan dari pemerintah.Biaya operasional
kesehatan di negara Malaysia tergolong murah karena pemerintah membebaskan
pajak untuk alat kesehatan dan obat-obatan. Dokter dibatasi hanya boleh
berpraktik di satu tempat yaitu pelayanan kesehatan milik pemerintah atau
memilih bekerja di satu tempat pelayanan kesehatan milik swasta. Gaji dokter
juga sangat tinggi sehingga mutu kesehatan di negara Malaysia terjamin
kualitasnya.
Rumah sakit milik pemerintah melakukan klaim
pembiayaan kesehatan dengan melihat besarnya pengeluaran untuk kesehatan di
tahun sebelumnya kemudian mengajukan anggaran pembiyaan kepada Kementrian
Kesehatan / MoH ( Ministry of Health )
Kelebihan
Model Pembiayaan Malaysia
1.
Masyarakat iur bayar dengan harga yang sangat murah yaitu 1 RM – 5 RM
2. Walaupun Tenaga kesehatan (dokter) hanya boleh berpraktik di satu tempat tetapi terjamin kesejahteraannya yaitu dengan gaji yang cukup tinggi
2. Walaupun Tenaga kesehatan (dokter) hanya boleh berpraktik di satu tempat tetapi terjamin kesejahteraannya yaitu dengan gaji yang cukup tinggi
3. Biaya
operasional kesehatan tergolong murah karena alat kesehatan dan obat-obatan
dibebaskan dari pajak
4. Anggaran
kesehatan dialokasikan juga untuk pembiyaan pendidikan tenaga kesehatan
5. Pelayanan kesehatan milik pemerintah terstandarisasi
5. Pelayanan kesehatan milik pemerintah terstandarisasi
6. Akses
pelayanan kesehatan mudah. Setiap penduduk tinggal maksimal 5 km dari layanan
kesehatan (Rumah sakit atau klinik pemerintah)
7. Pajak
langsung dibayarkan ke pemerintah federal sehingga tidak ada dana yang
terhambat di daerah
8. Mencangkup lebih banyak orang sampai 100% (universal coverage)
8. Mencangkup lebih banyak orang sampai 100% (universal coverage)
9. Sumber
pendanaan berasal dari banyak sektor ( pajak, APBN, EPF, SOSCO, dll)
10. Lebih mudah dikelola
10. Lebih mudah dikelola
Kekurangan
Model Pembiayaan Malaysia
1. Dengan
iur bayar yang murah dan layanan kesehatan yang terstandar, antrian warga
berobat panjang. Rumah sakit dan klinik pemerintah padat oleh pengunjung dengan
jumlah tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang terbatas
2.
Pembayaran untuk biaya operasional rumah sakit atau klinik pemerintah dengan
cara melihat pengeluaran tahun sebelumnya sehingga kemungkinan rumah sakit bisa
mengalami kerugian apabila terjadi pembengkakan biaya untuk tahun selanjutnya.
3. Bersifat
kurang stabil atau kurang memadai karena anggaran secara tahunan harus bersaing
dengan dinas lain / bagian lain
4. Tidak
efisien karena cenderung menguntungkan yang kaya dibanding dengan masyarakat
miskin apabila tidak ada kondisi yang mendukung misalnya pertumbuhan ekonomi
yang baik, administrasi pajak yang profesional dan institusi yang kompeten
5. Rentan
terhadap “moral hazard” karena masyarakat akan tergantung dengan pelayanan
kesehatan yang gratis sehingga keinginan menjaga kesehatan menjadi rendah
Indikator Dukungan Pemerintah terhadap Pelayanan Kesehatan
Indikator Dukungan Pemerintah terhadap Pelayanan Kesehatan
Jumlah penduduk di Malaysia 27 juta jiwa dengan luas
nega r 329.000 Km2, pendapatan per kapita US 8,141 (PPP 14,072)- 2008 masuk
dalam kategori pendapanat mengah atas. Jumlah penduduk daerah perkotaan sebesar
56% dari jumlah penduduk di negar tersebut. Angka melek huruf 92%, jumlah usia
tua lebih dari 65 tahun sebesar 4,5% dan akses terhadap air bersih sebesar 95%.
Angka kematian bayi pada tahun 2008 sebesar 6/1.000 kelahiran hidup. Angka
kematian ibu 30/10.000 kelahiran hidup sedangkan angka harapan hidup bagi
laki-laki usia 72 tahun dan wanita di usia 76 tahun dan angka kematian kasar
sebesar 4,5.
Definisi
masalah di sini adalah masalah hasil (Outcome) yaitu tingkat kepuasan
warga negara. Masalah yang diidentifikasi masalah kinerja pelayanan kesehatan
terhadap kepuasaan warga negara dimana penyebabnya ada tiga yaitu; adanya
permintaan meningkatkan permintaan untuk pelayanan kesehatan yang berbeda, pemerintah
tidak mampu menyediakan seluruh pelayanan kesehatan dan akses (waktu tunggu
lama, waktu bertemu dengan pasien terbatas).Fokus akar masalah yang dipilih
dari pemerintah tidak mampu menyediakan seluruh pelayanan kesehatan dan akses
adalah perilaku tidak sehat yang disebabkan oleh gaya hidup yang menetap,
pemilihan makanan kesehatan yang mahal dan kurangnya insentif promosi
kesehatan. Dari masalah ini kemudian diusulkan reformasi kesehatan melalui 4
(empat) tombol yaitu pembiayaan, pembayaran, regulasi, organisasi dan perilaku.
Masalah yang diidentifikasi adalah pemerintah tidak
mampu menyediakan seluruh pelayanan kesehatan. Dari segi pembiayaan maka
usulannya adalah asuransi kesehatan sosial, asuransi masyarakat dan pembayaran
sebagian. Dari segi pembayaran tidak ada anailisis. Dari segi regulasi adalah
kegiatan baru asuransi, regulasi kesehatan yang baik, pedoman dan kesiapan
kebijakan. dari segi organisasi dengan membentuk hubungan adminsistrasi
organisasi dengan model baru, membentu sisten pengarahan, kesiapan struktur
organisasi dan pengaturan kesehatan. Dari segi perilaku yang dusulkan adalah
pembagian tanggungjawab dan pendidikan kepada masyarakat.Terdapat sekitar 35
rumah sakit swasta yang diakui dan dijadikan sebagai sarana promosi wisata
kesehatan oleh pemerintah Malaysia, dimana mereka sudah memiliki sertifikat
berstandar internasional seperti MS 9002 atau memiliki akreditasi oleh
Malaysian Society for Quality in Health, sebuah organisasi non-profit dari
pemerintah Malaysia yang menetapkan standar resmi kualitas dan keamanan
pelayanan kesehatan.
Di antara daftar-daftar rumah sakit Malaysia yang
sering dikunjungi pasien dari Indonesia sebagaimana dikutip dari majalah urban
style edisi 14 Januari 2011, antara lain
KUALA
LUMPUR:
Ampang Puteri Specialist Hospital
Gleneagles Intan Medical Centre
Pantai Hospital Kuala Lumpur
Prince Court Medical Centre
Sime Darby Medical Centre
National Heart Institute
Ampang Puteri Specialist Hospital
Gleneagles Intan Medical Centre
Pantai Hospital Kuala Lumpur
Prince Court Medical Centre
Sime Darby Medical Centre
National Heart Institute
MELAKA:
Mahkota Medical Centre
Pantai Hospital Ayer Keroh
Mahkota Medical Centre
Pantai Hospital Ayer Keroh
PENANG:
Gleneagles Medical Centre Penang
Island Hospital Penang.
Gleneagles Medical Centre Penang
Island Hospital Penang.
Rumah sakit
Mahkota Medical Centre atau disingkat dengan MMC ini juga sudah memiliki 16
kantor perwakilan di berbagai kota di Indonesia, antara lain Aceh, Jakarta,
Bandung, Jambi, Makassar, Medan, Padang, Pekanbaru, Semarang, Palembang,Yogya,
Tanjung Balai Karimun dan sebagainya. Kantor perwakilan ini memudahkan
pasien di Indonesia untuk konsultasi,bertanya, dan berbagai hal yang diperlukan
lainnya.
Rumah sakit ini telah menerima berbagai penghargaan,
diantaranya dari Technology Business Review Asean Award sebagai Asean
Healthcare Exellence Award (Health Tourism) 2008 , Healthcare Exellence Award
(Medical Tourism) 2209 oleh International Business Review Award, dan Asia
Pasific Honesty Enterprise tahun 2009.
Kenapa banyak orang Indonesia berobat ke rumah sakit
ini? Mungkin ada banyak alasan. Beberapa
kelebihan rumah sakit ini dibandingkan rumah sakit di Indonesia, terutama
menyangkut kualitas pelayanan,bahasa yang bisa dimengerti orang Indonesia, dan
biaya pengobatan yang tak terlalu mahal, bahkan untuk operasi terkadang lebih
murah dibandingkan beberapa rumah sakit di Indonesia.
Pertama-tama, rumah sakit yang memiliki 10 lantai ini
didesain sedemikian rupa sehingga suasana di dalam rumah sakit lebih menyerupai
sebuah klinik berobat modern. Bahkan setelah memasuki pintu masuk rumah sakit
ini dan melakukan pendaftaran berobat, beberapa orang mengatakan suasana nya
lebih menyerupai sebuah lobi hotel. Kesan yang diperoleh jauh berbeda dengan
suasana rumah sakit di Indonesia. Proses yang harus dilalui pasien juga tak
terlalu berbelit-belit, terutama menyangkut obat yang diresepkan dokter bisa
langsung diambil dari konter pelayanan yang dihadapi oleh 2 orang suster,
persis di depan pintu masuk ruang praktek dokter.
(foto-foto
suasana di dalam Mahkota Medical Centre, diambil di pagi hari sebelum jam kerja)
Di sekitar tempat pendaftaran berobat, tersedia
beberapa orang yang bertindak sebagai customer service yang tanpa ragu-ragu
menghampiri pengunjung yang terlihat kebingungan lalu menawari bantuan kepada
mereka. Mereka pun juga tak segan-segan mengantar pasien ke tempat yang mereka
inginkan jika diperlukan.
Dari segi fasilitas dan peralatan kesehatan tak usah
diragukan lagi, bahkan mungkin menyamai beberapa rumah sakit swasta di
Singapore. Kualitas dokter sendiri juga banyak yang bagus-bagus, walaupun saya
yakin dokter di Indonesia sebenarnya secara keilmuwan nya juga banyak yang tak
kalah bagus. Saya sendiri mengamati dokter-dokter di rumah sakit Mahkota ini
banyak yang merupakan lulusan universitas di luar negeri terutama Inggris, dan
banyak di antara mereka yang masih muda-muda. Mereka juga banyak yang dilatih
di Singapore, karena memang rumah sakit Mahkota ini saham terbesarnya (49%)
dimiliki oleh sebuah perusahaan kesehatan Singapore, yakni Health Management
International (HMI), yang sudah terdaftar di Singapore Exchange (SESDAQ). Semua
dokter, staf, dan perawat di rumah sakit ini semuanya menguasai minimal dua
bahasa yakni bahasa Melayu dan bahasa Inggris. Bagi yang Chinese tentu juga bisa
berbicara Chinese dan bagi yang India tentu juga bisa berbahasa India.
Akan tetapi, ada berbagai hal menarik tentang
pengalaman pasien-pasien Indonesia yang berobat di rumah sakit Mahkota di
Malaka ini, dimana sebelumnya ke rumah sakit ini mereka banyak juga yang sudah
mencoba berobat di Indonesia. Ada di antara mereka yang mengeluhkan salah
diagnosa dokter di Indonesia, lalu setiba di rumah sakit Mahkota ini dokter
bisa melakukan tindakan yang lebih tepat. Ada juga kasus dimana mereka oleh
dokter di Indonesia disuruh berobat jalan dan sudah berlangsung lama, padahal
oleh dokter di rumah sakit di Malaka ini operasi langsung diadakan dan langsung
memberikan efek positif pada pasien, dan berbagai pengalaman bertolak belakang
lainnya antara pengobatan di Indonesia dengan di rumah sakit ini.
Rumah sakit Mahkota Medical Centre di Malaka ini,
salah satu kelebihan lain dari rumah sakit ini adalah lokasinya yang strategis
di pusat kota dan pusat bisnis di Malaka, dan juga dekat dengan tempat-tempat
rekreasi disana. Malaka sendiri adalah kota bersejarah di Malaysia, yakni
merupakan lokasi berdirinya kerajaan Melaka yang merupakan cikal bakal dari
negara Malaysia itu sendiri. Kota Malaka itu sendiri adalah kota yang menjadi
tempat proklamasi kemerdekaan Malaysia, dan pernah menjadi ibukota Malaysia
sebelum pindah ke Kuala Lumpur. Maka tak jauh dari lokasi rumah sakit Mahkota
ini, dengan cukup berjalan kaki anda akan bisa mengunjungi berbagai tempat
bersejarah tersebut, di antaranya bekas salah satu istana kerajaan Melaka,
gedung proklamasi, bekas kapal kerajaan Melaka, berbagai banteng dan bangunan
sisa peninggalan Portugis, Belanda, dan Inggris, dan museum-museum. Tak jauh
dari sini juga terdapat kawasan kampung cina yang ramai dengan aktivitas
bisnisnya, dan juga terdapat layanan perahu wisata yang bisa anda naiki
menyisiri Sungai Melaka yang legendaris itu. Dari atas rumah sakit itu sendiri,
anda akan bisa melihat hamparan laut lepas di selat Malaka.
Perbedaan
Sistem Pembiayaan antara Malaysia dengan Indonesia
No
|
Faktor Pembeda
|
Malaysia
|
Indonesia
|
1
|
Sistem pembiayaan kesehatan
|
Biaya kesehatan ditanggung oleh
pemerintah dan masyarakat. Biaya berasal dari pajak yang dibayarkan oleh
masyarakat kepada pemerintah federal dan masyarakat juga diharuskan iur biaya
sebesar 1RM-5RM . Alokasi dana ditentukan oleh Kementrian keuangan dan sistem
pembiayaan kesehatan langsung dikendalikan oleh kementrian kesehatan / Ministry of Health (MoH)
|
Pemerintah membentuk badan non
bank yang bertanggung jawab dalam pengumpulan pembayaran premi masyarakat dan
pembayaran klaim penggunaan layanan kesehatan oleh penyedia jasa layanan
kesehatan dalam bentuk kapitasi dan INA CBG’s. Kementrian kesehatan sebagai
pembuatan kebijakan (regulator)
|
2
|
Sumber biaya
|
Pajak dan iur masyarakat
|
Premi
|
3
|
Pengelola sistem pembiyaan
kesehatan
|
Kementrian Kesehatan / MoH (Ministry
of Health)
|
Kementrian kesehatan sebagai
regulator serta memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan sistem kesehatan, BPJS
sebagai badan pengumpul dan penyalur premi melalui kapitasi dan INA CBG’s
|
4
|
Cakupan kepesertaan
|
Bisa mencapai 100% (universal coverage)
|
Bisa mencapai 100% (universal
coverage)
|
5
|
Pembayaran oleh peserta
|
Warga iur bayar 1 RM-5 RM setiap
berobat ke klinik/RS
|
1. penerima bantuan iuran (PBI)
sebesar Rp19.225.
2. Non PBI
-
TNI dan Polri sebesar 5% dari gaji
pokok dan tunjangan tetap. (pemerintah subsidi 3%, dari potongan gaji 2%)
-
Premi bagi pekerja formal juga
sebesar 5% dengan porsi pemberi kerja membayar 4,5% dan pekerja 0,5% sampai
Juni 2015. Setelah itu, dimulai pada sebulan sesudahnya, premi yang dibayar
pemberi kerja 4% dan pekerja 1%.
·
Kelas 1 = membayar premi Rp
59.500,00 per bulan
·
Kelas 2 = membayar premi Rp
45.500,00 per bulan
·
Kelas 3 = membayar premi Rp
25.500,00 per bulan
|
6
|
Tenaga kesehatan
|
Tenaga kesehatan (dokter) dibayar
dengan gaji yang tinggi dan hanya boleh berpraktik pada satu tempat
|
Dibayar standar sesuai pagu yang
telah diatur oleh BPJS. Dokter bisa berpraktik maksimal di 3 tempat
|
7
|
Penyedia layanan kesehatan
|
Klinik/RS pemerintah
|
Penyedia layanan tingkat I :
Dokter keluarga, puskesmas, klinik
Penyedia layanan tingkat lanjut
Rumah sakit pemerintah dan rumah
sakit spesialis
|
8
|
Paket Manfaat
|
Paket manfaat bersifat
komprehensif mulai dari upaya promotif (kampanye hidup sehat), preventif
(kontrol sanitasi lingkungan, inspeksi banguanan, kontrol sanitasi makanan)
penyediaan pelayanan tingkat pertama sampai lanjutan.
|
Paket manfaat yang
ditawarkan bersifat komprehensif. Setiap peserta berhak memperoleh manfaat
jaminan kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup
pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan
obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang
diperlukan. Manfaat jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud terdiri atas
manfaat medis dan manfaat non medis. Manfaat medis tidak terikat dengan
besaran iuran yang dibayarkan. Manfaat non medis meliputi manfaat akomodasi,
dan ambulans. Beberapa layanan tidak ditanggung dalam BPJS
|
Daftar
Pustaka :
http://economics-wendy.blogspot.com/2013/04/beda-jurus-kesehatan-thailand-dan.html
bagus infonya buat para pengambil kebijakan kesehatan di negeri ini,
BalasHapus