Jumat, 30 Mei 2014

Sistem kesehatan di malaysia


TUGAS ETIKA DAN NILAI LINGKUNGAN

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DI MALAYSIA




OLEH :
ASRI WIJAYANTI
13.13101.10.09

 Dosen :Prof.Supli Effendi Rahim,PhD,MSc

PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK)
BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN 2014








SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DI MALAYSIA

Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di dunia, dengan jumlah penduduk kira-kira 27 juta dan luas wilayah melebihi 320.000 km2. Jumlah penduduk sedemikian cukup sebanding dengan jumlah penduduk Arab Saudi dan Venezuela, dan luas wilayah sedemikian sebanding dengan luas wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, sebuah negara bagian di Amerika Serikat.Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan. Keduanya memiliki bentuk muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai hingga hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal adalah khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April hingga Oktober) dan timur laut (Oktober hingga Februari).Tanjung Piai, terletak di selatan negara bagian Johor, adalah tanjung paling selatan benua Asia. Selat Malaka, terletak di antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di dunia.
Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sebagai ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tetapi Kuala Lumpur masih dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah beradanya kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya.
Sistem pembiayaan kesehatan di Negara Malaysia berkembang lebih awal dan lebih maju dibandingkan dengan negara Indonesia karena negara Malaysia merupakan negara persemakmuran Inggris. Dimulai pada tahun 1951 dengan mewajibkan pegawai untuk memulai tabungan wajib pegawai yang digunakan sebagai tabungan hari tua. Warga yang tidak diwajibkan untuk mengikuti tabungan wajib hari tua difasilitasi oleh lembaga EPF (Employee Provident Fund). Selain itu negara juga menjamin warga yang mendapat kecelakaan kerja atau pensiunan cacat dengan difasilitasi oleh lembaga SOSCO (Social Security Organitation).
Sistem pembiyaan kesehatan di Malaysia terbagi menjadi dua yaitu kesehatan publik dan kesehatan privat. Untuk kesehatan publik sumber dana berasal dari beberapa sumber yaitu pajak masyarakat yang dibayarkan langsung kepada pemerintah federal, anggaran pendapatan negara tahunan, dan dari lembaga SOSCO dan EPF. Dana ini kemudian dialokasikan untuk program preventif dan promotif seperti kesehatan lingkungan, izin fasilitas kesehatan, Inspeksi Bangunan, kontrol terhadap vektor kebersihan, kontrol terhadap kualitas makanan, kontrol terhadap penyakit menular, kontrol terhadap kebersihan air, dan perencanaan pelayanan kesehatan. Sedangkan untuk program kuratif dan rehabilitatif, Pemerintah Malaysia menetapkan Universal Coverage yaitu semua warga dijamin atas pelayanan kesehatan yang diterima dengan hanya iur bayar 1 RM (Ringit Malaysia) untuk berobat pada dokter umum serta 5 RM untuk berobat pada dokter spesialis. Namun beberapa penyakit berat dengan harga pengobatan yang mahal tidak tercakup dalam sistem pembiayaan kesehatan ini. Selain untuk program preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif, Dana kesehatan juga digunakan untuk pembiayaan pendidikan calon tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, apoteker dan lain sebagainya.
Biaya pengobatan yang di keluarkan warga untuk berobat relatif murah (1 RM – 5 RM) maka antrian pengobatan di rumah sakit pemerintah tergolong panjang (untuk penyakit kritis akan didahulukan) sehingga bagi warga yang tidak sabar untuk mendapatkan layanan pengobatan akan memilih berobat di sektor swasta dengan uang sendiri (out of pocket). Atau mereka mengikuti asuransi kesehatan yang disediakan lembaga swasta dengan penyakit tertentu yang tidak tercover oleh pembiayaan kesehatan dari pemerintah.Biaya operasional kesehatan di negara Malaysia tergolong murah karena pemerintah membebaskan pajak untuk alat kesehatan dan obat-obatan. Dokter dibatasi hanya boleh berpraktik di satu tempat yaitu pelayanan kesehatan milik pemerintah atau memilih bekerja di satu tempat pelayanan kesehatan milik swasta. Gaji dokter juga sangat tinggi sehingga mutu kesehatan di negara Malaysia terjamin kualitasnya.
Rumah sakit milik pemerintah melakukan klaim pembiayaan kesehatan dengan melihat besarnya pengeluaran untuk kesehatan di tahun sebelumnya kemudian mengajukan anggaran pembiyaan kepada Kementrian Kesehatan / MoH ( Ministry of Health )
Kelebihan Model Pembiayaan Malaysia
1. Masyarakat iur bayar dengan harga yang sangat murah yaitu 1 RM – 5 RM
2. Walaupun Tenaga kesehatan (dokter) hanya boleh berpraktik di satu tempat tetapi terjamin kesejahteraannya yaitu dengan gaji yang cukup tinggi
3. Biaya operasional kesehatan tergolong murah karena alat kesehatan dan obat-obatan dibebaskan dari pajak
4. Anggaran kesehatan dialokasikan juga untuk pembiyaan pendidikan tenaga kesehatan
5. Pelayanan kesehatan milik pemerintah terstandarisasi
6. Akses pelayanan kesehatan mudah. Setiap penduduk tinggal maksimal 5 km dari layanan kesehatan (Rumah sakit atau klinik pemerintah)
7. Pajak langsung dibayarkan ke pemerintah federal sehingga tidak ada dana yang terhambat di daerah
8. Mencangkup lebih banyak orang sampai 100% (universal coverage)
9. Sumber pendanaan berasal dari banyak sektor ( pajak, APBN, EPF, SOSCO, dll)
10. Lebih mudah dikelola
Kekurangan Model Pembiayaan Malaysia
1. Dengan iur bayar yang murah dan layanan kesehatan yang terstandar, antrian warga berobat panjang. Rumah sakit dan klinik pemerintah padat oleh pengunjung dengan jumlah tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang terbatas
2. Pembayaran untuk biaya operasional rumah sakit atau klinik pemerintah dengan cara melihat pengeluaran tahun sebelumnya sehingga kemungkinan rumah sakit bisa mengalami kerugian apabila terjadi pembengkakan biaya untuk tahun selanjutnya.
3. Bersifat kurang stabil atau kurang memadai karena anggaran secara tahunan harus bersaing dengan dinas lain / bagian lain
4. Tidak efisien karena cenderung menguntungkan yang kaya dibanding dengan masyarakat miskin apabila tidak ada kondisi yang mendukung misalnya pertumbuhan ekonomi yang baik, administrasi pajak yang profesional dan institusi yang kompeten
5. Rentan terhadap “moral hazard” karena masyarakat akan tergantung dengan pelayanan kesehatan yang gratis sehingga keinginan menjaga kesehatan menjadi rendah


Indikator Dukungan Pemerintah terhadap Pelayanan Kesehatan
Jumlah penduduk di Malaysia 27 juta jiwa dengan luas nega r 329.000 Km2, pendapatan per kapita US 8,141 (PPP 14,072)- 2008 masuk dalam kategori pendapanat mengah atas. Jumlah penduduk daerah perkotaan sebesar 56% dari jumlah penduduk di negar tersebut. Angka melek huruf 92%, jumlah usia tua lebih dari 65 tahun sebesar 4,5% dan akses terhadap air bersih sebesar 95%. Angka kematian bayi pada tahun 2008 sebesar 6/1.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu 30/10.000 kelahiran hidup sedangkan angka harapan hidup bagi laki-laki usia 72 tahun dan wanita di usia 76 tahun dan angka kematian kasar sebesar 4,5.
Definisi masalah di sini adalah masalah hasil (Outcome) yaitu tingkat kepuasan warga negara. Masalah yang diidentifikasi masalah kinerja pelayanan kesehatan terhadap kepuasaan warga negara dimana penyebabnya ada tiga yaitu; adanya permintaan meningkatkan permintaan untuk pelayanan kesehatan yang berbeda, pemerintah tidak mampu menyediakan seluruh pelayanan kesehatan dan akses (waktu tunggu lama, waktu bertemu dengan pasien terbatas).Fokus akar masalah yang dipilih dari pemerintah tidak mampu menyediakan seluruh pelayanan kesehatan dan akses adalah perilaku tidak sehat yang disebabkan oleh gaya hidup yang menetap, pemilihan makanan kesehatan yang mahal dan kurangnya insentif promosi kesehatan. Dari masalah ini kemudian diusulkan reformasi kesehatan melalui 4 (empat) tombol yaitu pembiayaan, pembayaran, regulasi, organisasi dan perilaku.
Masalah yang diidentifikasi adalah pemerintah tidak mampu menyediakan seluruh pelayanan kesehatan. Dari segi pembiayaan maka usulannya adalah asuransi kesehatan sosial, asuransi masyarakat dan pembayaran sebagian. Dari segi pembayaran tidak ada anailisis. Dari segi regulasi adalah kegiatan baru asuransi, regulasi kesehatan yang baik, pedoman dan kesiapan kebijakan. dari segi organisasi dengan membentuk hubungan adminsistrasi organisasi dengan model baru, membentu sisten pengarahan, kesiapan struktur organisasi dan pengaturan kesehatan. Dari segi perilaku yang dusulkan adalah pembagian tanggungjawab dan pendidikan kepada masyarakat.Terdapat sekitar 35 rumah sakit swasta yang diakui dan dijadikan sebagai sarana promosi wisata kesehatan oleh pemerintah Malaysia, dimana mereka sudah memiliki sertifikat berstandar internasional seperti MS 9002 atau memiliki akreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health, sebuah organisasi non-profit dari pemerintah Malaysia yang menetapkan standar resmi kualitas dan keamanan pelayanan kesehatan.
Di antara daftar-daftar rumah sakit Malaysia yang sering dikunjungi pasien dari Indonesia sebagaimana dikutip dari majalah urban style edisi 14 Januari 2011, antara lain
KUALA LUMPUR:
Ampang Puteri Specialist Hospital
Gleneagles Intan Medical Centre
Pantai Hospital Kuala Lumpur
Prince Court Medical Centre
Sime Darby Medical Centre
National Heart Institute
MELAKA:
Mahkota Medical Centre
Pantai Hospital Ayer Keroh
PENANG:
Gleneagles Medical Centre Penang
Island Hospital Penang.
Rumah sakit Mahkota Medical Centre atau disingkat dengan MMC ini juga sudah memiliki 16 kantor perwakilan di berbagai kota di Indonesia, antara lain Aceh, Jakarta, Bandung, Jambi, Makassar, Medan, Padang, Pekanbaru, Semarang, Palembang,Yogya, Tanjung Balai Karimun dan sebagainya. Kantor perwakilan ini memudahkan pasien di Indonesia untuk konsultasi,bertanya, dan berbagai hal yang diperlukan lainnya.
Rumah sakit ini telah menerima berbagai penghargaan, diantaranya dari Technology Business Review Asean Award sebagai Asean Healthcare Exellence Award (Health Tourism) 2008 , Healthcare Exellence Award (Medical Tourism) 2209 oleh International Business Review Award, dan Asia Pasific Honesty Enterprise tahun 2009.
Kenapa banyak orang Indonesia berobat ke rumah sakit ini? Mungkin ada banyak alasan.  Beberapa kelebihan rumah sakit ini dibandingkan rumah sakit di Indonesia, terutama menyangkut kualitas pelayanan,bahasa yang bisa dimengerti orang Indonesia, dan biaya pengobatan yang tak terlalu mahal, bahkan untuk operasi terkadang lebih murah dibandingkan beberapa rumah sakit di Indonesia.
Pertama-tama, rumah sakit yang memiliki 10 lantai ini didesain sedemikian rupa sehingga suasana di dalam rumah sakit lebih menyerupai sebuah klinik berobat modern. Bahkan setelah memasuki pintu masuk rumah sakit ini dan melakukan pendaftaran berobat, beberapa orang mengatakan suasana nya lebih menyerupai sebuah lobi hotel. Kesan yang diperoleh jauh berbeda dengan suasana rumah sakit di Indonesia. Proses yang harus dilalui pasien juga tak terlalu berbelit-belit, terutama menyangkut obat yang diresepkan dokter bisa langsung diambil dari konter pelayanan yang dihadapi oleh 2 orang suster, persis di depan pintu masuk ruang praktek dokter.
 (foto-foto suasana di dalam Mahkota Medical Centre, diambil di pagi hari sebelum jam kerja)
Di sekitar tempat pendaftaran berobat, tersedia beberapa orang yang bertindak sebagai customer service yang tanpa ragu-ragu menghampiri pengunjung yang terlihat kebingungan lalu menawari bantuan kepada mereka. Mereka pun juga tak segan-segan mengantar pasien ke tempat yang mereka inginkan jika diperlukan.
Dari segi fasilitas dan peralatan kesehatan tak usah diragukan lagi, bahkan mungkin menyamai beberapa rumah sakit swasta di Singapore. Kualitas dokter sendiri juga banyak yang bagus-bagus, walaupun saya yakin dokter di Indonesia sebenarnya secara keilmuwan nya juga banyak yang tak kalah bagus. Saya sendiri mengamati dokter-dokter di rumah sakit Mahkota ini banyak yang merupakan lulusan universitas di luar negeri terutama Inggris, dan banyak di antara mereka yang masih muda-muda. Mereka juga banyak yang dilatih di Singapore, karena memang rumah sakit Mahkota ini saham terbesarnya (49%) dimiliki oleh sebuah perusahaan kesehatan Singapore, yakni Health Management International (HMI), yang sudah terdaftar di Singapore Exchange (SESDAQ). Semua dokter, staf, dan perawat di rumah sakit ini semuanya menguasai minimal dua bahasa yakni bahasa Melayu dan bahasa Inggris. Bagi yang Chinese tentu juga bisa berbicara Chinese dan bagi yang India tentu juga bisa berbahasa India.
Akan tetapi, ada berbagai hal menarik tentang pengalaman pasien-pasien Indonesia yang berobat di rumah sakit Mahkota di Malaka ini, dimana sebelumnya ke rumah sakit ini mereka banyak juga yang sudah mencoba berobat di Indonesia. Ada di antara mereka yang mengeluhkan salah diagnosa dokter di Indonesia, lalu setiba di rumah sakit Mahkota ini dokter bisa melakukan tindakan yang lebih tepat. Ada juga kasus dimana mereka oleh dokter di Indonesia disuruh berobat jalan dan sudah berlangsung lama, padahal oleh dokter di rumah sakit di Malaka ini operasi langsung diadakan dan langsung memberikan efek positif pada pasien, dan berbagai pengalaman bertolak belakang lainnya antara pengobatan di Indonesia dengan di rumah sakit ini.
Rumah sakit Mahkota Medical Centre di Malaka ini, salah satu kelebihan lain dari rumah sakit ini adalah lokasinya yang strategis di pusat kota dan pusat bisnis di Malaka, dan juga dekat dengan tempat-tempat rekreasi disana. Malaka sendiri adalah kota bersejarah di Malaysia, yakni merupakan lokasi berdirinya kerajaan Melaka yang merupakan cikal bakal dari negara Malaysia itu sendiri. Kota Malaka itu sendiri adalah kota yang menjadi tempat proklamasi kemerdekaan Malaysia, dan pernah menjadi ibukota Malaysia sebelum pindah ke Kuala Lumpur. Maka tak jauh dari lokasi rumah sakit Mahkota ini, dengan cukup berjalan kaki anda akan bisa mengunjungi berbagai tempat bersejarah tersebut, di antaranya bekas salah satu istana kerajaan Melaka, gedung proklamasi, bekas kapal kerajaan Melaka, berbagai banteng dan bangunan sisa peninggalan Portugis, Belanda, dan Inggris, dan museum-museum. Tak jauh dari sini juga terdapat kawasan kampung cina yang ramai dengan aktivitas bisnisnya, dan juga terdapat layanan perahu wisata yang bisa anda naiki menyisiri Sungai Melaka yang legendaris itu. Dari atas rumah sakit itu sendiri, anda akan bisa melihat hamparan laut lepas di selat Malaka.
 (sumber : tourism-melaka.comdan melaka88.com)

Perbedaan Sistem Pembiayaan antara Malaysia dengan Indonesia
No
Faktor Pembeda
Malaysia
Indonesia
1
Sistem pembiayaan kesehatan
Biaya kesehatan ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat. Biaya berasal dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat kepada pemerintah federal dan masyarakat juga diharuskan iur biaya sebesar 1RM-5RM . Alokasi dana ditentukan oleh Kementrian keuangan dan sistem pembiayaan kesehatan langsung dikendalikan oleh kementrian kesehatan / Ministry of Health (MoH)
Pemerintah membentuk badan non bank yang bertanggung jawab dalam pengumpulan pembayaran premi masyarakat dan pembayaran klaim penggunaan layanan kesehatan oleh penyedia jasa layanan kesehatan dalam bentuk kapitasi dan INA CBG’s. Kementrian kesehatan sebagai pembuatan kebijakan (regulator)
2
Sumber biaya
Pajak dan iur masyarakat
Premi
3
Pengelola sistem pembiyaan kesehatan
Kementrian Kesehatan / MoH (Ministry of Health)
Kementrian kesehatan sebagai regulator serta memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan sistem kesehatan, BPJS sebagai badan pengumpul dan penyalur premi melalui kapitasi dan INA CBG’s
4
Cakupan kepesertaan
Bisa mencapai 100% (universal coverage)
Bisa mencapai 100% (universal coverage)
5
Pembayaran oleh peserta
Warga iur bayar 1 RM-5 RM setiap berobat ke klinik/RS
1.    penerima bantuan iuran (PBI) sebesar Rp19.225.
2.    Non PBI
-          TNI dan Polri sebesar 5% dari gaji pokok dan tunjangan tetap. (pemerintah subsidi 3%, dari potongan gaji 2%)
-          Premi bagi pekerja formal juga sebesar 5% dengan porsi pemberi kerja membayar 4,5% dan pekerja 0,5% sampai Juni 2015. Setelah itu, dimulai pada sebulan sesudahnya, premi yang dibayar pemberi kerja 4% dan pekerja 1%.
·         Kelas 1 = membayar premi Rp 59.500,00 per bulan
·         Kelas 2 = membayar premi Rp 45.500,00 per bulan
·         Kelas 3 = membayar premi Rp 25.500,00 per bulan
6
Tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan (dokter) dibayar dengan gaji yang tinggi dan hanya boleh berpraktik pada satu tempat
Dibayar standar sesuai pagu yang telah diatur oleh BPJS. Dokter bisa berpraktik maksimal di 3 tempat
7
Penyedia layanan kesehatan
Klinik/RS pemerintah
Penyedia layanan tingkat I :
Dokter keluarga, puskesmas, klinik
Penyedia layanan tingkat lanjut
Rumah sakit pemerintah dan rumah sakit spesialis
8
Paket Manfaat
Paket manfaat bersifat komprehensif mulai dari upaya promotif (kampanye hidup sehat), preventif (kontrol sanitasi lingkungan, inspeksi banguanan, kontrol sanitasi makanan) penyediaan pelayanan tingkat pertama sampai lanjutan.
Paket manfaat yang ditawarkan bersifat komprehensif. Setiap peserta berhak memperoleh manfaat jaminan kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan. Manfaat jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud terdiri atas manfaat medis dan manfaat non medis. Manfaat medis tidak terikat dengan besaran iuran yang dibayarkan. Manfaat non medis meliputi manfaat akomodasi, dan ambulans. Beberapa layanan tidak ditanggung dalam BPJS


Daftar Pustaka :
http://economics-wendy.blogspot.com/2013/04/beda-jurus-kesehatan-thailand-dan.html

1 komentar:

  1. bagus infonya buat para pengambil kebijakan kesehatan di negeri ini,

    BalasHapus